Thursday, August 7, 2014



Heny ( bkn nama sebenarnya ) bak disambar petir di siang bolong ketika mengetahui dirinya mengidap Human Immundientity Virus/HIV. Padahal Heny bukan perempuan nakal. Sama sekali tidak. Kalian bole mencari tau di lingkungan sekitar tempat dia menetap, apakah Heny pernah berbuat hal-hal yang melanggar norma kesusilaan. Jawabannya pasti tidak. Bahkan di kampung tempat tinggalnya, ibu dua anak itu terkenal sebagai perempuan pendiam, tidak banyak tingkah. Heny sendiri sama sekali tidak menyangka kalau dirinya bs mengidap virus yg bs menghancurkan sistem kekebalan tubuhnya dan mematikan ini.



Agus (juga bukan nama sebenarnya),Agus dan Heny tlah membina rumah tangga selama lebih kurang 4tahun. Kesimpulan yg di keluarkan dr pihak medis yg menangani Heny menyatakan kemungkinan besar Agus lah yg menularinya , Bisa saja Agus mendapat virus mematikan itu dari Pekerja Seks Komersial(PSK). Selama ini Heny memang tidak tahu apa yang diperbuat Agus di luar sana.

Sebagai seorang istri, Heny hanya tau suaminya bekerja keras membanting tulang demi nafkah keluarganya. Tentunya sangat tidak pantas mencurigai suami sendiri bukan??? Tapi bagaimanapun, tak ada seorang istripun yg bs menerima jika mengetahui suaminya ternyata seorang lelaki yang suka “jajan” di luar sana, padahal di rumah pun tak kurang-kurangnya istri melayani. Terlebih lagi buah dari perbuatannya itu membuat istri dan anaknya harus menanggung penderitaan yg luar biasa pahit.

Di mata masyarakat mebuka ruang utk penderita HIV/AIDS masih di anggap sbagai perbuatan yg sangat tabu. masi byk dr mereka yg belum bisa menerima org yg tlah di vonis  menjadi penyandang penyakit mematikan ini. Mereka takut tertular. Apalagi sebagian masyarakat menganggap virus tersebut di akibatkan dr hubungan seks bebas ataupun pengguna narkotik. Jadi si penderita dicap sbagai org dgn moral rendah. Tamat sudah hidup Heny. Dan yang lebih menyedihkan, anak lelakinya yang baru berusia 1 tahun juga harus sudah menanggung penderitaan yang sama.Itu smua di karenakan sblm melahirkan anak tersebut Heny tlah di nyatakan positif HIV.

Suami Heny tlah meninggal dunia sebulan lalu. Tak ada yang mengetahui lelaki itu menyimpan virus mematikan, termasuk istrinya sendiri. Andai saja Heny tidak hamil dan melahirkan anaknya di Rumah Sakit, mungkin selamanya dia tak akan mengetahui bila virus mematikan yg ada di tubuhnya ini di tularkan dari suami yg di cintai dan di percayai nya slama ini yg kemudian ditularkan ke tubuhnya sendiri dan anaknya.

Menurut dokter, Heny masih bisa hidup normal seperti manusia umumnya, dengan syarat harus extra ketat menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Tetapi bagi dia, hidup bersama virus yang tak mungkin terobati sama halnya dengan mati. Yang lebih disesalinya, anak satu-satunya itu telah kehilangan masa depan lantaran perbuatan ayahnya. Heny telah ikhlas jika virus mematikan itu merenggut nyawanya. Tapi dia sama sekali tak terima jika anaknya juga harus menanggung penderitaan ini,Di mana anak kecil ini tidak tahu-menahu perbuatan orang tuanya, Betapa sangat berdosanya ia sebagai orang tua yg di mana anak kecil ini yg seharusnya bs menjadi harapan/kebanggaan setiap orang tua yg melahirkannya bahkan menjadi harapan utk bangsa kita kelak, Adil kah hidup ini???????

Di karenakan tekanan psikis yg sangat berat, Heny berubah seperti orang dgn gangguan kejiwaan.Anaknya sama skali tidak bisa mendekatinya maupun bercanda ria seperti anak lainnya dgn sang bunda.Di kala keluarganya hendak membawa dia ke rumah sakit utk di obati dia tidak pernah mau, “ Percuma diobati, toh gak akan bisa sembuh,” keluh Heny dgn putus asa.

Makin hari penyakit Heny makin parah dan akibatnya telah di ketahui nyawanya harus di renggut hanya di karenakan pilek biasa,Itu di karenakan sistem kekebalan tubuhnya yg gk sanggup lagi melawan virus influenza tersebut. Heny tlah menyusul suaminya ke alam baka. Kini tinggal anak semata wayangnya yg harus menanggung penderitaan seorang diri. Hanya neneknya yg mengurus skrg ini. Anak itupun kesulitan mengalami pertumbuhan seperti anak seusianya. Bahkan kondisi kesehatannya pun mulai menunjukkan gejala penurunan drastis. Tak ada yang bisa dilakukan neneknya, nenek maupun sanak saudara lainnya, selain pasrah. Mereka juga tak tahu harus menyalahkan siapa. Agus yg sebagai ayah kandung dr anak ini? Atau PSK yg menulari Agus? Atau bahkan Heny yg sbagai yg di anggap tidak sanggup melayani sehingga suaminya 'jajan' di luar sana....


Atau ada kah pendapat lain dr teman2????

No comments: